Sistem Transportasi di Jerman

Orang Indonesia yang sudah biasa dengan angkot yang bisa dinaikin sembarangan di mana aja, bis yang jadwalnya enggak jelas, kereta yang jadwalnya diumumin pake toa di stasiun, dan sebagainya mungkin akan kaget kalau harus beraktivitas di Jerman dengan sistem transportasi yang sama sekali berbeda dengan di Indonesia. Itu yang terjadi pada saya di awal kedatangan saya di Jerman, hihi. Setelah sekitar 5 bulan menetap dan melakukan aktivitas sehari-hari di Jerman, saya sudah terbiasa dengan sistem transportasi super teratur di Jerman. Oleh karena itu, saya mau membagikan sedikit pengalaman saya selama di Jerman berkaitan dengan transportasi kepada temen-temen di Indonesia yang mungkin berencana berkunjung atau backpacking-an di Jerman.
Kebetulan saya tinggal di Bensheim, wilayah sungai Rhein-Neckar yang termasuk di dalam negara bagian Hessen. Wilayah tempat saya tinggal ada di antara Heidelberg, Mannheim, Darmstadt, dan Frankfurt am Main. Pengalaman yang saya bagikan adalah sejauh yang sudah saya alami. Mudah-mudahan bermanfaat, ya. Hoho.

1. Kenali Jenis Transportasinya
Di Jerman, terdapat beberapa jenis kendaraan umum yang bersifat resmi atau official meskipun sebenernya pemilikinya bukan pemerintah, antara lain: bis, kereta, u-bahn atau kereta bawah, s-bahn atau tram, ruftaxi atau taksi telepon, dan taksi normal.

Bis
Gak susah ya untuk mengenali jenis kendaraan yang satu ini. Di Jerman, setiap bis punya nomor dan jurusan masing-masing seperti di Indonesia. Kita juga harus naik dan turun di halte-halte yang sudah tersedia seperti bis Trans Jakarta. Haltenya cukup sederhana, enggak seperti halte bus Trans Jakarta yang didesain besar dan modern dengan loket untuk beli tiket. Untuk membeli tiket perjalanan bis di Jerman, kita bisa membeli langsung ke supir saat naik bis. Maka kita akan dikenakan biaya tiket sekali jalan atau Einzehlfahrkarte.

(sumber: www.balkhausen.net)

Kereta
Di Jerman terdapat kereta regional atau kereta lambat dan kereta inter-city atau kereta cepat. Kendaraan ini menjangkau hampir semua tempat di Jerman karena kota kecil sekali pun pasti punya stasiun. Ongkos untuk naik kereta lambat atau Regionalbahn tentunya lebih murah daripada kereta cepat. Regionalbahn berwarna merah dan kereta inter-city berwarna putih. Jangan sampai salah naik karena kereta cepat tidak berhenti di semua stasiun, hehe.

Biaya yang harus dibayar untuk naik kereta adalah seberapa jauh kita bepergian. Tidak seperti di Jakarta atau misalnya di Kuala Lumpur yang mengharuskan kamu membeli tiket terlebih dahulu baru kamu bisa masuk stasiun dengan tap tiket yang kamu punya, di Jerman tidak ada sistem semacam ini. Kamu bahkan bisa masuk ke kereta mana pun tanpa membeli tiket. Tapi hati-hati karena ada petugas yang berkeliling untuk memeriksa tiket kamu di dalam kereta.

(sumber: de.wikipedia.org)

U-Bahn dan S-Bahn
Kebetulan, di tempat saya tinggal enggak ada U-Bahn dan S-Bahn. Kedua jenis kendaraan ini hanya bisa ditemui di kota besar seperti Frankfurt, Berlin, dan Muenchen. U di sini adalah unter atau bawah dan S di sini adalah strassen atau jalan. Tapi menariknya, kedua kendaraan ini bisa ditemukan di bawah tanah atau under ground dan juga di atas tanah atau upper ground. Meskipun nama dan letaknya hampir sama, bahkan stasiun tempat menunggunya pun hampir sama, tapi kedua jenis kendaraan ini punya jurusan atau rute yang berbeda. Pada beberapa tempat, kedua kendaraan ini mungkin bertemu, tapi kemudian mereka pergi ke jalur yang berbeda sehingga menjangkau tempat yang berbeda pula.

Harga yang harus dibayar untuk menaiki kedua kendaraan ini sama, yaitu sekitar 2,3 Euro. Di setiap stasiun terdapat mesin untuk membeli tiket. Mesin ini tidak hanya menerima uang cash tapi juga menerima pembayaran dengan kartu debit.

S-Bahn
(sumber: sarahehomemaker.blogspot.com)

U-Bahn
(sumber: upload.wikimedia.org)

Ruftaxi
Kendaraan ini cukup unik karena saya baru menemukan sistem semacam ini di Jerman. Ruftaxi memiliki rute yang sama dengan bis, bedanya ruftaxi beroperasi saat bis tidak beroperasi (misalnya jam-jam sepi atau jam malam menjelang subuh). Untuk menggunakan ruftaxi, kita perlu menelepon perusahaan penyedia taksi tersebut (beda rute beda perusahaan). Nomor telepon dari perusahaan ini bisa kita lihat di halte bis tempat kita akan naik taksi tersebut. Tapi hati-hati karena kita harus menelepon taksi ini paling tidak satu jam sebelum jadwal yang tertera.

Ongkos yang harus dibayar untuk menggunakan ruftaxi sama seperti ongkos naik bis sekali jalan. Jadi memang hitungannya seperti naik taksi dengan ongkos bis. Menarik, ya :)

Ruftaxi
(sumber: www.taxi-bensheim.de)

2. Perhatikan Jadwal Setiap Transportasi yang Digunakan

Aplikasi
Untuk pengguna smart phone, paling gampang download aplikasi yang menyediakan informasi tentang transportasi umum di Jerman. Sebenarnya, setiap wilayah punya aplikasi masing-masing tapi tersedia juga aplikasi yang bisa digunakan secara umum di seluruh Jerman yaitu "DB Navigator". Walaupun nama aplikasinya adalah nama perusahaan penyedia kereta di Jerman, tapi aplikasi ini juga menyediakan informasi transportasi umum selain kereta, seperti u-bahn, s-bahn, bis, sampai ruftaxi.
Aplikasi ini sangat berguna terutama untuk perjalanan larut malam karena di beberapa kota di Jerman tersedia bis malam yang hanya tersedia setelah jam 12 malam dengan rute tersendiri. Aplikasi ini bisa memberikan informasi aktual mengenai kendaraan umum yang bisa kita gunakan pada jam tertentu.

tampilan aplikasi DB Navigator
(sumber: fscklog.com)

Buku Saku Transportasi
Setiap kota biasanya memiliki buku saku mengenai berbagai kendaraan umum yang ada di daerah tersebut baik dari maupun yang menuju kota tersebut. Buku ini bisa dibeli di kantor pemerintahan atau kantor turis di kota masing-masing. Di Bensheim, tempat saya tinggal, buku saku ini bisa dibeli dengan harga 2,3 Euro. Buku ini sangat bermanfaat kalau handphone saya kehabisan baterai sehingga saya enggak bisa lihat jadwal kendaraan umum yang harus saya naiki.

Keterangan di Halte Masing-masing Kendaraan Umum
Di semua stasiun atau halte selalu terdapat sebuah papan yang menginformasikan jenis kendaraan apa saja yang lewat situ dan pada jam berapa saja mereka datang. Informasi ini harus kamu perhatikan saat menunggu suatu jenis kendaraan karena kamu mungkin menunggu di halte yang salah.

3. Rencanakan Perjalananmu dengan Baik
Di Jerman, setiap kendaraan sangat tepat waktu jadi alangkah baiknya kalau kamu merencanakan dengan baik perjalananmu. Apalagi kalau kamu harus naik beberapa kendaraan yang berbeda (umsteigen) sehingga kamu harus memperhatikan jadwal setiap kendaraannya. Jangan sampai kamu terlewat kendaraan selanjutnya yang harus kamu naiki karena kamu baru mencari tahu jadwal kendaraan selanjutnya saat sampai di tempat. Pada awal kedatangan saya di Jerman, saya sempat ragu untuk menaiki suatu bis karena takut salah jurusan. Akhirnya saya bertanya dulu kepada seseorang yang sedang menunggu di halte apakah bis tersebut benar menuju ke rumah saya atau tidak. Dan sayangnya, saat saya sibuk bertanya kepada orang, bis tersebut melaju meninggalkan saya. Kendaraan umum di sini tidak ngetem dan tidak menunggu. Kalau kamu terlambat 1 detik saja, mereka tetap berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Terkadang, memang terdapat keterlambatan kedatangan, tapi keterlambatan ini biasanya hanya sekitar 5 sampai 10 menit. Jadi jangan sampai meremehkan jadwal kendaraan umum di Jerman.

4. Hati-hati dengan Godaan Jadi Penumpang Gelap (Schwarzfahrer)
Godaan untuk naik kendaraan umum di Jerman tanpa bayar memang cukup besar karena petugas pemeriksa tiket yang angin-anginan, kadang muncul kadang enggak. Di awal kedatangan saya di Jerman, saya tergoda untuk tidak membeli tiket kereta dari Bensheim ke tempat saya kles di Heppenheim karena perjalanan saya hanya memakan waktu 4 menit. Keisengan saya tersebut berjalan lancar untuk 2 bulan, tapi akhirnya suatu saat saya kepergok tidak memiliki tiket di 4 menit yang singkat itu sehingga saya harus membayar denda sebesar 40 Euro. Uang yang tidak sedikit, apalagi untuk aupair yang penghasilannya enggak seberapa. Jadi, hati-hati. Patuhi aturan yang ada. Walaupun memang harga transportasi di Jerman yang enggak masuk akal kalau kita kurs-kan ke rupiah :D

Sekian informasi mengenai transportasi umum di Jerman yang saya tahu. Semoga bermanfaat :D

Komentar

  1. Halo Mbak Nathalie,
    Saya mau tanya, saya akan ke Ilmenau, Thuringen, dan tiba di Frankfurt em Main Airport, setau saya kalo naik kereta harus ke Erfurt dulu, baru ke Ilmenau. Tapi saya bingung, itu keretanya U Bahn atau S bahn? Tiketnya kalo beli on site gmana? Berapa harganya ya?
    Terimakasih, semoga berkenan menjawab.
    Salam,
    Slamet Waluyo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Waluyo,
      kamu bisa buka website bahn.de dan ketik Frankfurt Flughafen ke Ilmenau. Saya tadi iseng-iseng cek, itu lumayan jauh perjalanannya. Tentunya perjalanan jauh enggak pake U-Bahn atau S-Bahn karena kedua kereta itu adalah untuk perjalanan yang relatif dekat. Kamu harus naik kereta cepat ICE ke Erfurt dan lanjut pake kereta lain ke Ilmenau. Untuk harga, kalau beli langsung di tempat sekitar 69 Euro. Kalau untuk beli online bisa 40 Euro-an. Tapi beli online itu susah untuk yang tinggalnya enggak di Jerman. Untuk lebih lengkapnya langsung lihat website bahn.de aja ya. Semoga sukses!

      Hapus
  2. Dear Mas
    Thanks udah cerita pengalamannya...
    Saya mau ke Poznan mas, tapi seperti nya naik pesawat ke frakfurt dulu (karna rute paling murahnya via jerman) .
    Nah kalo udah sampi frnfurt kalo mu ke poznan poland, naik apa ya mas? Trus saya ngurus visa apa ya, poland atau jerman?
    Mohon jawaban ya mas.Thanks berat
    :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo,
      Kebetulan aku mbak-mbak bukan mas-mas haha. Kalau dari Indonesia terbangnya ke jerman berarti urus visanya di kedutaan jerman, mas. Dari frankfurt ke polan bisa pakai bis atau kereta, utk kereta bisa cek di bahn.de dan untuk bis bisa cek di busliniensuche.de. Semoga bermanfaat!

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer