Paris Was Just Too Awesome

Di bulan ke-5 saya menjadi Aupair, senang sekali dapet kesempatan mengunjungi kota yang sangat terkenal di seluruh dunia: Paris. Kebetulan saya mendapat libur karena keluarga tamu saya pergi liburan ski ke Austria. Saya mendapat libur selama 7 hari, tapi akhirnya saya memutuskan untuk mengunjungi Paris selama 3 hari saja supaya budget mencukupi dan supaya sempet istirahat sebelum mulai kerja lagi. Kebetulan juga, saya punya seorang sahabat dari Indonesia yang juga sedang Aupair di Paris sehingga saya bisa numpang tidur di rumahnya dan juga bisa ditemani jalan-jalan :-)

1. Menuju Paris dari Bensheim
Saya mulai mencari tiket dari bulan Januari. Sebagai tips, jangan hanya melihat satu jenis kendaraan saja, misalnya kereta. Coba bandingkan harga antara menggunakan bis, kereta, atau bahkan pesawat terbang. Karena saya tinggal di kota kecil, bus dan pesawat terbang merupakan opsi yang perlu dipertimbangkan karena bus dan pesawat terbang hanya berangkat dari kota-kota besar.

Untuk berangkat, saya memutuskan untuk menggunakan bis Eurolines dari Frankfurt menuju Paris. Harga normal untuk menggunakan bis ini adalah sekitar 45 Euro, tapi saat saya cek, perusahaan ini sedang memberikan promo sehingga harga tiket didiskon sampai 19 Euro. Tanpa pikir panjang saya langsung book  tiket ini karena harganya yang sangat murah. Saya hanya harus menambah 8,4 Euro untuk perjalanan dari Bensheim ke Frankfurt sehingga total uang yang harus saya keluarkan untuk berangkat adalah 27,4 Euro. Bis ini berangkat di malam hari (pukul 21.30) dari Frankfurt dan tiba di Paris pada pagi hari (pukul 07.00).



Untuk pulang, saya tidak menemukan tiket bis yang murah. Tapi saya menemukan promo dari Deutsche Bahn (perusahaan kereta di Jerman) yang memberikan harga 39 Euro untuk perjalanan Europa Spezial. Harga ini sudah termasuk perjalanan ke Bensheim. Saya bisa menggunakan kereta super cepat dari Paris yang disebut TGV sampai Mannheim dan kemudian mengganti kereta ke Bensheim. Harga ini sangat murah karena kereta TGV adalah kereta internasional yang sangat berkelas. Saya bersyukur bisa dapat kendaraan untuk pergi dan pulang dengan harga yang sangat bersahabat.

2. Tiba di Paris
Bis tiba di Paris pada pukul 06.00, lebih cepat 1 jam dari perkiraan. Bis tiba di terminal Paris Gaellani. Dari sini, saya harus berangkat sendiri ke rumah teman saya, Cinta, karena dia harus bekerja di pagi hari sebelum anak-anak berangkat sekolah. Sempat ada perasaan takut karena saya tidak mengerti bahasa Perancis dan ini pertama kalinya saya ke Paris. Tapi Cinta meyakinkan saya bahwa saya tidak akan kesasar karena sistem Metro (kereta bawah tanah) dan Tram di Paris sangat mudah. Satu jalur hanya untuk satu jenis jurusan, tidak seperti di Jerman yang satu jalur dipakai untuk beberapa trayek sehingga harus berhati-hati kalau salah naik kereta bisa jadi nyasar entah ke mana. Hehe.

Berikut adalah tempat-tempat yang saya kunjungi selama di Paris.

Eiffel Tower
Kalau ke Paris, tentunya yang paling diinget ya Eiffel Tower. Untuk mengunjungi menara ini, kita bisa naik Metro. Sayangnya cuaca tidak begitu mendukung di hari pertama kedatangan saya. Hujan dan angin yang cukup kencang mengharuskan saya dan Cinta untuk pulang cepat. Sempat sedih sih, tapi karena masih ada hari kedua dan ketiga saya tidak begitu kecewa. Saya kembali mengunjungi Eiffel pada malam kedua saya berada di Paris. Beruntung tidak hujan, meskipun angin bertiup sangat kencang. Saya masih bisa dapat gambar yang bagus.




Untuk naik ke menara Eiffel, kamu harus membayar sekitar 10 Euro. Saya memutuskan untuk tidak naik karena sudah merasa puas melihat menara ini saja. Kalau saya naik menaranya, saya tidak bisa melihat menaranya, kan? Hehe.

Di sekitar menara ini terdapat banyak penjual jajanan khas Paris seperti Crepes dan Waffel, juga minuman hangat sehingga kamu tidak perlu khawatir kelaparan. Tempat ini juga paling pas kalau kamu mau membeli gantungan kunci Eiffel karena banyak abang-abang Afrika yang menjual dengan harga 1 Euro dapat 5. Di toko souvenir, kamu harus membayar 0.5 Cents untuk setiap gantungan kunci. Tapi hati-hati, gantungan kunci ini cukup rapuh dan cepat patah. Hehe.

Arc de Triomphe
Gerbang ini juga salah satu objek wisata yang wajib dikunjungi di Paris. Menurut cerita, gerbang ini dibuat sebagai semacam gerbang selamat datang di Paris. Gerbang ini menggambarkan kemenangan tentara Perancis di peperangan. Kamu bisa menaiki Arc de Triomphe dengan menapaki 284 anak tangga dan tentunya dengan membayar. Saya memutuskan untuk melihat kemegahannya dari bawah saja. Hehe.




Champs-Elysees
Jalanan ini adalah jalanan yang cukup terkenal di Paris karena di sepanjang jalan berjajar toko-toko bermerk terkenal yang menarik mata. Enggak perlu belanja, window shopping aja udah bikin seneng kok di sini karena pemandangan sepanjang jalan yang sangat indah. Di sepanjang jalan ini kamu bisa menemukan banyak toko dan restoran. Untuk yang malas mengambil risiko, di jalan ini terdapat Mc'Donalds. Di jalan ini juga terdapat Disney Store yang menarik hanya untuk dilihat.

Jalanan ini terletak tepat setelah Arc de Triomphe sehingga kamu bisa memulai perjalanan dari ujung jalan ke arah Arc de Triomphe kemudian kembali lagi ke tempat awal dari sisi jalan yang lain.




Basilica of the Sacre Coeur
Gereja ini juga merupakan salah satu gereja yang terkenal di Paris. Gereja ini terletak di atas bukit sehingga kita harus sedikit usaha untuk mencapainya. Ada dua pilihan, tangga dan kereta. Untuk naik kereta, harus beli tiket. Tapi untuk pakai tangga tentu saja gratis. Terserah mau pilih yang mana :-)


Ini pemandangan kota Paris yang bisa dilihat dari atas bukit tempat gereja Basilica of The Sacre Coeur berada. Too beautiful.



Chateau de Versailles
Di hari kedua, saya pergi ke istana Versailles. Istana ini adalah istana yang ditempati para petinggi kerajaan sebelum revolusi Perancis. Istana ini tidak terletak di tengah kota Paris melainkan sekitar 17km dari Paris. Untuk mencapai tempat ini, kita harus membeli tiket sampai ke zona 4.

Untuk melihat taman di istana ini, kita tidak perlu membayar. Tapi untuk masuk ke istana, biaya yang dikenakan adalah 18 Euro. Untuk semua orang di bawah umur 18 tahun dan untuk resident Uni Eropa di bawah 25 tahun tidak dikenakan biaya. Bersyukur saya, Cinta, dan Wahyu punya visa tinggal selama setahun sehingga kami tidak perlu membayar untuk masuk ke dalam istana.




Notre Dame de Paris
Gereja ini adalah salah satu tempat yang wajib banget didatengin kalau ke Paris. Gereja ini sudah berusia sangat tua dan jadi salah satu ikon kota Paris. Gereja ini juga masih berfungsi sebagai tempat ibadah. Ketika saya datang ke sana, kebetulan sedang berlangsung ibadah. Meskipun sedang berlangsung ibadah, turis tetap diperkenankan untuk masuk asal tidak mengganggu berlangsungnya ibadah.


Di halaman gereja ini, terdapat Point Zero Paris berupa sebuah lingkaran. Mitosnya, kalau kamu menginjak lingkaran ini, kamu bisa kembali lagi ke Paris suatu saat. So I did it, just for fun, and for amen of course!




Point de Arts
Ini adalah jembatan yang sangat terkenal di Paris karena banyak pasangan yang naro gembok bertuliskan nama mereka di sini. Uniknya, walaupun setiap tahun jembatan ini didatangi jutaan turis, kamu masih akan menemukan tempat untuk naro gembok di sini alias ga akan kehabisan tempat. Supaya lebih hemat, kamu bisa bawa gembok sendiri dari rumah karena kalau kamu membeli gembok di sekitar sini, harganya berkisar 4 Euro per gembok. Lumayan, ya. Tapi memang beberapa tukang menyediakan gembok yang cantik dengan ukiran Paris. Gak sedikit juga tukang yang menjual gembok rumah biasa dengan harga yang sama. Jangan lupa juga untuk bawa spidol supaya kamu bisa tulis nama kamu dan orang yang kamu sayang di gembok tersebut. Menurut Cinta, sebelumnya orang-orang menggantungkan gembok cinta mereka dan membuang kuncinya ke sungai. Namun, sekarang pemerintah sudah melarang hal tersebut karena mengotori sungai sehingga sekarang kamu harus membawa lagi kuncinya atau membuangnya di tempat lain.



Mumpung lagi di sini, saya enggak menyia-nyiakan kesempatan untuk menaruh gembok dengan tulisan nama saya dan pacar saya, hehe. Walaupun dia enggak ikut ke sini (kali ini), seenggaknya gemboknya udah duluan sampai di Paris. Hihi.




Shakespeare and Company
Toko buku ini sangat terkenal di Paris karena sudah berumur sangat tua dan menjual buku-buku Inggris. Selain bukunya, penjaga tokonya juga semua berasal dari Inggris dan berbicara dengan bahasa Inggris dengan logat British yang sangat kental. Desain toko buku ini sangat unik, mengingatkan kita pada perpustakaan tua di film-film. Lorong-lorongnya sangat sempit sehingga bisa membuat kamu bersenggolan dengan orang lain yang ada di dalamnya.




Shopping at The Marais and Buying Macarons at Maison Georges Larnicol
Toko Patteserie ini merupakan salah satu Patteserie yang terkenal di Paris. Kamu bisa menemukan toko ini di daerah Marais. Marais adalah jalanan yang dipenuhi dengan berbagai macam restoran dan warung makan. Kata Cinta, wilayah Marais adalah kawasan anak gaul di Paris. Kadang, kamu harus mengantri sangat penjang hanya untuk membeli Crepes di sini.

Di ujung jalan ini terdapat toko kue atau Pattesserie yang menjual cakes khas Paris yaitu Macarons. Kamu bisa membeli berbagai macam macarons di sini dengan harga yang cukup bersahabat. Saya mendapatkan 6 buah Macarons dengan harga 4 Euro saja.


Place de la Concorde
Tempat ini adalah sebuah plaza dengan sebuah Obelix yang cukup megah di tengah-tengahnya. Di sini, kamu juga bisa naik sebuah bianglala yang cukup besar dan cantik untuk melihat kota Paris.

The Louvre
Salah satu museum yang wajib didatangi selama di Paris adalah museum ini karena lukisan Monna Lisa yang sangat terkenal itu terletak di museum ini. Tampak luar museum ini sangat cantik karena ada piramida kaca yang menjadi pintu masuk dari museum ini. Hampir semua turis masuk melalui pintu ini sehingga antrean menjadi sangat panjang. Beruntung saya datang bersama teman yang sudah lama di Paris sehingga mereka tahu ada jalan lain ke tempat masuk museum tanpa harus melewati piramida tersebut.



Ini dia lukisan Monna Lisa dari Leonardo da Vinci yang sangat terkenal itu. Ukurannya tidak sebesar yang dibayangkan, ya?



Jardin des Tuileries
Taman yang berada sangat dekat dengan museum Louvre ini sangat cantik, apalagi kalau udara sedang mendukung. Kita bisa duduk-duduk di sepanjang taman sambil menikmati sinar matahari. Di taman ini terdapat 2 warung yang menyediakan cemilan khas Paris seperti crepes dan wafel, tapi harga dan rasanya enggak mendukung. Lebih baik bawa jajanan sendiri supaya hemat :-D




Belanja di Montmartre Walk
Di sepanjang jalanan ini, terdapat banyak toko yang menjual berbagai souvenir Paris. Barang-barang yang dijual di toko-toko ini lebih murah daripada di tempat lain. Kamu bisa membeli kartu pos hanya dengan 20 Cents alias 1 Euro bisa dapet 10. Lumayan banget, kan. Lukisan-lukisan berlatar Paris yang indah juga hanya dijual dengan harga 2 Euro. Tapi kalau mau beli gantungan kunci berbentuk Eiffel yang jadi standar oleh-oleh kalau ke Paris, lebih baik kamu beli di abang-abang negro di sekitar menara Eiffel. Mereka menjual gantungan kunci tersebut dengan harga 1 Euro untuk 5 gantungan kunci. Cinta bahkan sempat menawar dengan harga 1 Euro dapat 7 gantungan kunci. Lumayan kan :)


3. Biaya / Budget

Jumat
Untuk hari biasa atau weekdays, kamu bisa membeli tiket seharian keliling Paris yang disebut dengan tiket mobilis. Harga tiket ini adalah 6,8 Euro untuk zona 1 sampai 2. Sebenarnya, semua tempat wisata Paris ada di zona 1 (kecuali istana Versailles yang ada di zona 4). Untuk mendatangi tempat-tempat di wilayah yang cukup jauh lebih baik pilih di hari Sabtu atau Minggu karena terdapat tiket Jeune untuk yang berusia di bawah 26 tahun. Tiket ini sama seperti tiket mobilis, tapi harga yang harus dibayar jauh lebih murah dan hanya ada ketika weekend. Hati-hati karena di mesin tersedia juga tiket Paris Visit yang juga merupakan tiket seharian tapi harganya lebih mahal karena tiket ini bisa dipakai sampai ke airport.

Untuk makan malam di hari Jumat, saya dan Cinta membeli Paniza di sebuah restoran Turki bernama Fafa Pizza. Paniza ini sangat besar sehingga kami memutuskan untuk makan satu berdua. Harga satu Paniza adalah 4,5 Euro sehingga per orang hanya perlu membayar 2,25 Euro.



Sabtu
Biaya yang harus dikeluarkan untuk tiket seharian Jeune (untuk yang berusia di bawah 26 tahun) dari zona 1 sampai 3 dengan harga 3,75 Euro. Tapi karena hari ini saya mengunjungi istana Versailles yang berada di zona 4, saya harus membeli satu tiket lagi seharga 3,5 Euro.

Untuk makan siang hari ini, saya membeli sandwich keju di wilayah istana Versailles dengan harga 3,5 Euro. Sedangkan untuk makan malam, saya membeli kebab dengan harga 5,5 Euro.

Minggu
Pada hari Minggu, saya kembali membeli tiket seharian Jeune (untuk yang berusia di bawah 26 tahun) dari zona 1 sampai 3 dengan harga 3,75 Euro. Untuk makan siang, saya membeli Crepes dengan harga 3,8 Euro dan untuk makan malam saya membeli Kebab dengan harga 5,5 Euro.

Senin
Saya pulang hari Senin pagi-pagi sekali jadi biaya yang harus saya keluarkan untuk hari ini tidak terlalu banyak: hanya untuk transport dari rumah Cinta ke stasiun kereta Paris Est. Total yang dikeluarkan hanya sekitar 3,5 Euro, itu pun dibayarin sama Cinta :-)

Well, uang saya paling banyak habis untuk membeli souvenir dan oleh-oleh sebenarnya. Untuk kebutuhan dasar seperti transportasi dan makan, saya hanya menghabiskan sekitar 30 sampai 40 Euro selama 3 hari. Sedangkan untuk membeli souvenir dan oleh-oleh, saya menghabiskan sampai 30 Euro :D

Akhirnya...
Akhirnya, saya pulang kembali ke Jerman dengan perasaan super sedih. Seperti kebanyakan kota-kota di Eropa yang pernah saya datangi, kota Paris adalah kota yang sangat indah. But they are all right about calling this city as a city of love. I just saw and felt too many love here. I saw many couples with variage races, ages, and even sexes. I laughed very much with Cinta and Wahyu about many things here. We even laughed about the statues and paintings we saw at the Museums. It's very hard for me to forget what I've been through in this city. The city is just too beautiful and it made it even more beautiful to go there with the people you love.

Terima kasih Cinta dan Wahyu. Karena kalian, gue ga akan pernah lupa kunjungan pertama gue ke kota penuh cinta ini. It's a kind "tiga hari untuk selamanya" thing. Thank you, guys :*



I hope one day I can go there (again) with people I love. My future husband and my future kids, probably? Yeah, this city gives you that such of luvyduffy thingy :D

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer