Hi again!

Tidak terasa, post terakhir saya di sini tiga tahun lalu. 2015.

Dalam tiga tahun, banyak sekali hal yang berubah. Hari ini saya duduk di depan laptop saya. Kangen menulis. Hobi yang sudah ada sejak saya kecil, yang entah kapan pelan-pelan hilang dimakan waktu. Kemarin saya nonton film Julie and Julia, tentang Julia yang merasa "lost" di umur 30an-nya, terjebak di dalam kubikel kantornya, merasa hidupnya hampa. Sampai dia memutuskan untuk menulis blog memasak yang terinspirasi dari Julie Child, seorang ahli masak amerika yang terkenal karena membawa kuliner perancis ke Amerika Serikat. Julia kemudian menemukan kembali semangat hidupnya setelah mulai menulis lagi.

Mungkin saya kemarin berhenti menulis karena ada pikiran "ya, siapa juga yang baca", "ya, buat apa.". Tapi menulis toh membuat saya senang. Saya hampir lupa, banyak orang yang mengirimkan saya email karena menemukan blog saya tentang aupair dan traveling, dan tulisan-tulisan itu ternyata membantu mereka, bahkan menginspirasi mereka yang ingin juga melakukan yang saya lakukan.

Jadi hari ini, saya memutuskan untuk menulis lagi. Untuk diri saya sendiri :)

Apa yang terjadi dalam tiga tahun terakhir?

1. Saya masih di Eropa, setelah 4 tahun!
Saya berangkat ke Jerman tahun 2013, bukan untuk tinggal di Eropa. Setidaknya tidak selama ini. Waktu itu, ketika saya lulus sarjana, saya memutuskan untuk berpetualang 1 sampai maksimal 2 tahun di Eropa. Lalu saya akan pulang. Iya, pulang ke Indonesia, lalu melanjutkan hidup. Istilah kerennya, gap year, kalau kata orang-orang. Tapi siapa yang sangka, saya mendapatkan kesempatan yang sebenarnya sudah selalu saya inginkan dalam lubuk hati yang terdalam: kuliah di luar negeri. Sebanal itu, ya. Tapi keluarga tamu tempat saya menjalankan Aupair di Austria merupakan orang yang paling berjasa dalam keputusan dan kesempatan ini. Keluarga yang sudah saya anggap seperti keluarga saya sendiri. Akhirnya, here I am, menjalani program master linguistik terapan di universitas Wina di Austria. Dan semester depan akan mulai nulis thesis.

2. Pemikiran konservatif saya yang tergerus xD
Bisa dibilang saya berangkat ke Eropa sebagai seseorang yang cukup konservatif, seperti layaknya kebanyakan orang Indonesia. Saya mudah "menghakimi" seseorang hanya karena tampak luarnya, apa yang dia pakai, dan sebagainya. Meskipun begitu, sudah sejak lama saya adalah seseorang yang tertarik pada diskusi-diskusi kritis. Diskusi-diskusi kritis semacam ini sudah jadi makanan sehari-hari di Eropa dan pelan-pelan mengubah pemikiran saya tentang banyak hal. Mungkin nanti saya akan menulis lebih banyak tentang hal ini.

3. I'm still traveling, but somehow in a different way.
Dulu saya mengejar kuantitas dalam hal traveling. Yang penting ke sebanyak mungkin tempat yang bisa saya datangi. Yang penting punya foto di sana. Bela-belain makan makanan Mc'Donalds karena berhemat. Saya juga lebih naiv dan mudah percaya sama orang waktu itu. Menginap di Couchsurfing, naik kendaraan bersama orang asing, dsb. Jujur, pengalaman traveling waktu dulu tetap dan akan selalu berkesan untuk saya. Tapi sekarang saya lebih hati-hati dan pergi liburan lebih untuk menikmati "keaslian" tempat itu, mulai dari makanan khas, museum, cerita tentang tempat itu, dan berusaha melihat bagaimana warga lokal hidup. Kadang, saya kangen dengan diri saya yang impulsif, pemberani, dan naiv seperti dulu, sih.

That was what came on my mind so far. I'm thinking to start to write again regularly but on a specific topic. Still need an inspiration for that, tho :)

So that's me now.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer