Alpen dan Innsbruck: Pesona Tak Terlupakan

Di musim dingin tahun ini, saya berkesempatan untuk menjajaki pegunungan yang selama ini hanya saya lihat di TV atau majalah, rangkaian pegunungan yang menghubungkan Austria, Jerman, dan Swiss, destinasi favorit para pecinta olahraga Ski: pegunungan Alpen.

1. Lermoos dan Puncak Tertinggi Jerman: Zugspitse.

Saya mengawali perjalanan saya ke Lermoos, sebuah desa kecil di perbatasan Austria dan Jerman di wilayah Zugspitse, puncak tertinggi di Jerman. Wilayah Zugspitse merupakan wilayah favorit para pecinta olahraga Ski. Pertama menginjakkan kaki di sini, saya teringat dengan wilayah Puncak di pinggiran Jakarta karena banyaknya restoran dan penginapan. Namun tentu saja, salju menjadi daya tarik utama yang menjadikan wilayah Zugspitse menjadi sangat menarik.

(desa Lermoos di sore hari)

Karena menginap di sebuah hotel di Lermoos, saya memperoleh sebuah kartu yang bisa dipakai sebagai kartu transportasi di seluruh wilayah Zugspitse. Saya pun berkeinginan untuk menginjakkan kaki di puncak tertinggi Jerman: puncak Zugspitse. Untuk meraih puncak ini, terdapat beberapa titik untuk mendaki atau dengan menggunakan cable car. Titik yang bisa diraih dari Austria adalah desa Ehrwald. Desa ini hanya terletak beberapa kilometer dari desa Lermoos.

Dari desa ini, saya menggunakan sebuah cable car yang disebut dengan Ehrwaldbahn. Perjalanannnya memakan waktu sekitar 15 menit untuk sampai ke atas. Tiket yang harus dibayar untuk menggunakan cable car ini adalah 15 Euro untuk perjalanan naik dan turun. Biaya yang dikeluarkan namun sebanding dengan apa yang didapatkan. Pemandangan yang saya lihat dari atas membuat saya menarik napas dalam-dalam. Sungguh luar biasa ciptaan Tuhan.

Kita akan bertemu dengan para pemain ski dalam perjalanan menggunakan kereta ini karena memang puncak Zugspitse menjadi salah satu destinasi favorit para pecinta olahraga ski. Informasi selengkapnya mengenai cable car Zugspitse beserta harganya bisa dilihat di sini.

(kereta kabel menuju puncak Zugspitse)

(situasi di dalam cable car menuju Zugspitse)

Sesampainya di puncak, saya disajikan dengan pemandangan yang semakin membuat jantung berdebar. Rangkaian pegunungan Alpen yang begitu indah membentang sepanjang mata dapat memandang. Di puncak juga terdapat kafe dan restoran untuk pengunjung yang ingin menikmati pemandangan sambil menyantap berbagai hidangan. Sebagai backpacker, saya memutuskan untuk menikmati pemandangan dari teras saja, sambil memakan bekal yang sudah saya siapkan sebelumnya :D

(selfie dari puncak tertinggi di Jerman!)


Pengalaman saya di dalam Ehrwaldbahn bisa dilihat di video ini.

Di Lermoos, saya juga berkesempatan merasakan mendaki gunung salju menggunakan sepatu khusus yang bisa menancap di tumpukan salju. Olahraga ini disebut dengan Schneewanderung alias mendaki salju. Untuk menyewa sepatu khusus ini hanya dibutuhkan 5 Euro saja. Sedangkan untuk tur, beruntung saya mendapatkan tur gratis dari hotel tempat saya menginap. Pengalaman mendaki gunung salju ini sungguh luar biasa!

(bersama para peserta lain Schneewanderung di Lermoos)

2. Innsbruck, ibu kota Alpen.

Tidak lengkap kalau berkunjung ke pegunungan Alpen tapi belum berkunjung ke Innsbruck, ibu kota dari wilayah pegunungan Alpen. Kota ini merupakan salah satu kota besar di Austria yang sangat cantik karena dikelilingi dengan pegunungan Alpen. Ke mana pun kaki melangkah, kita bisa melihat jajaran pegunungan Alpen yang semakin cantik menghiasi kota ini.

Di kota ini, banyak hal yang bisa dilakukan. Untuk yang mau memaksimalkan kunjungan, membeli Innsbruck Card adalah suatu opsi yang patut dipertimbangkan. Hanya dengan membayar 33 Euro, kita sudah bisa mengakses hampir semua spot turis yang ada di Innsbruck, termasuk semua transportasi umum dan bis hop on hop off. Nilai kartu ini jauh lebih banyak dari 33 Euro!

Berikut beberapa hal yang saya lakukan dalam perjalanan sehari saya ke Innsbruck.

- Old Town dan Maria Theresien Strasse
Ini merupakan spot yang wajib dikunjungi di Innsbruck. Dari sini, kita bisa melihat dengan jelas kecantikan Alpen sambil duduk-duduk di kafe sepanjang jalan (kalau sedang tidak dingin). Di sini tersedia banyak pilihan restoran dan kafe yang menarik untuk didatangi. Di musim semi atau musim panas, kita bisa "nongkrong" di luar sambil menikmati pemandangan. Di musim dingin kebanyakan restoran tidak menyediakan bangku di luar karena udara yang menusuk. Namun di musim dingin kita bisa melihat Alpen yang ditutupi salju. Sungguh luar biasa.

(jalan Maria Theresien)

- Nordkette dan Nordkettenbahn
Sama seperti Ehrwaldbahn untuk menuju puncak Zugspitse, Nordkettenbahn di Innsbruck juga digunakan untuk mencapai puncak Nordkette, salah satu puncak dari rangkaian pegunungan Alpen. Dalam kereta ini juga saya bertemu dengan orang-orang yang sedang bermain Ski.

(kereta menuju Hungerburg)

Biaya yang harus dibayar untuk menaiki kereta ini adalah 30 Euro (naik dan turun). Namun, kita tidak perlu lagi membayar jika sudah memiliki Innsbruck Card. Dari Innsbruck, kita akan menuju Hungerburg dengan menggunakan sebuah kereta. Dalam perjalanan menuju Hungerburg kita juga melewati kebun binatang Innsbruck. Kalau berniat turun di kebun binatang lalu lanjut lagi ke Hungerburg, semua bisa dilakukan hanya dengan 1 tiket saja.

Sedangkan dari Hungerburg, kita mengganti kendaraan dengan kereta gantung ke arah puncak Nordkette. Rangkaian perjalanan dari kota Innsbruck sampai puncak Nordkette memakan waktu sekitar 20 menit. Informasi selengkapnya mengenai Nordkettenbahn bisa dilihat di sini.

(dari puncak Nordkette)


- Goldenes Dachl
Meskipun kelihatan biasa saja, Goldenes Dachl atau Golden Roof merupakan bangunan yang menjadi ikon kota Innsbruck. Bangunan ini selesai pada tahun 1500 dan menjadi simbol perkawinan raja Maximilian 1 dengan Bianca Maria Sforza. Untuk masuk ke museum Goldenes Dachl, kita hanya perlu membayar 4 Euro. Namun kita juga bisa menggunakan Innsbruck Card. Selengkapnya mengenai museum Goldenes Dachl bisa dilihat di sini.

(di depan Goldenes Dachl)

- Hofkirche
Hofkirche merupakan gereja yang terletak di Old Town kota Innsbruck. Gereja bergaya gothik ini juga menjadi salah satu daya tarik kota Innsbruck.

(di depan Hofkirche)

- Hofburg
Istana Hofburg di kota Innsbruck adalah salah satu tempat tinggal keluarga kerajaan Habsburg di Innsbruck selain Hofburg dan Schoenbrunn di kota Wina (Austria). Meskipun tidak semegah Hofburg yang terdapat di kota Wina, Hofburg di Innsbruck juga sangat menarik. Isi dari museumnya kurang lebih sama dengan yang terdapat di kota Wina. Oleh karena itu saya memutuskan untuk tidak masuk ke dalam dan hanya melihat dari luar.

- Stadtturm

Stadtturm atau city tower Innsbruck menjadi sebuah menara yang menjulang setinggi 51 meter di tengah kota tua Innsbruck.  Menara yang dibangun dari 1442 sampai 1450 ini menjadi salah satu bangunan terpenting kota Innsbruck bersamaan dengan Goldenes Dachl.


- Triumphpforte
Triumphpforte atau Triumphal Arch kota Innsbruck terletak di ujung jalan Maria Theressa. Gerbang ini cukup mirip dengan Arc de Triomphe kota Paris meskipun tidak sama besar. Gerbang ini dibangun pada 1765 dalam rangka memeringati pernikahan Leopold dengan Maria Ludovica. Meskipun kecil, gerbang ini ternyata cukup dilewati sebuah bis besar. Kendaraan lalu lalang juga melewati gerbang ini.

(di depan Triumphpforte Innsbruck)

- Sungai Inn
Sungai Inn adalah tempat yang paling saya sukai selama berada di Innsbruck. Sungai ini mengiringi rangkaian pegunungan Alpen dari Swiss hingga Austria dengan cantiknya. Di sepanjang sungai Inn di kota Innsbruck berjajar rumah-rumah warna-warni yang semakin cantik menghiasi keindahan kota Innsbruck. Saya seperti berada di depan sebuah lukisan agung dan mempesona saat berfoto di depannya.

(dari tepi sungai Inn)

- Schloss Ambrass
Schloss Ambrass atau istana Ambrass merupakan salah satu istana renaisan yang terletak di kota Innsbruck. Istana ini terlihat sangat cantik dari luar. Namun ternyata isinya tidak seperti yang saya bayangkan. Di lantai dasar, istana ini menyajikan lukisan-lukisan keluarga kerajaan yang cantik. Memasuki lantai kedua, istana ini menunjukkan tempat mandi pangeran Philipine yang terbuat dari batu beserta dengan pemanasnya yang sangat tradisional. Di lantai ketiga, pengunjung disajikan dengan koleksi alat-alat makan dari masa ke masa. Eksebisi terakhir yang disajikan adalah pengetahuan mengenai asal usul pos di Eropa.

Asal usul pos merupakan salah satu hal yang menarik bagi saya. Ternyata pengiriman pos dulu dilakukan oleh suatu keluarga yang cukup "eksklusif" karena mereka bisa melakukan banyak perjalanan ke banyak tempat. Lambang pos Austria yang berupa terompet juga ternyata menggambarkan keadaan pos zaman dahulu yang mengharuskan pengirimnya meniup terompet untuk menyatakan bahwa pos sudah tiba.

(di depan istana Ambras)

3. Akhir kata...

Idealnya memang butuh waktu 2 hari untuk mengunjungi kota ini sehingga bisa menikmati semua yang ada dengan tempo yang lebih lambat. Meskipun hanya mengunjungi Innsbruck selama satu hari, saya sudah merasa cukup puas. Jadi untuk teman-teman yang berencana mengunjungi Alpen, kota Innsbruck harus juga dimasukkan ke dalam itinerary! :)

(bersama travel partner di Innsbruck, Desy)

Komentar

  1. Akhirnya ditulis juga tha perjalanan singkat keliling Innsbruck. Yang paling terkenang sih pas nyari museum tuh, anatomi ya? Eh tutup, plus tahunya pas sudah di depan pintu masuk, nyesek ye? hahaha tapi jadi diinget terus nih, hahahaha :D

    BalasHapus
  2. gara2 baca postingan mba di BD jadi tau ada kota yg namanya Innsbruck, dan beneran akhirnya saya nyampe juga ke tempat ini mba.
    thanks banget ya informasinya, salam kenal!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mbak niken, wah ikut senang kalau tulisan saya membawa pencerahan buat itinerary mbak :)

      Hapus
  3. Hallo Sis Nathalie,

    mohon pencerahannya...apakah banyak transportasi yang bisa ke Lermoos ke Innsbruck? COS saya cari di flixbus harus kembali ke munich, apakah di lermoos ada kereta api atau bus lokal yang akses ke innsbruck krn jarak nya hanya 1 jam lebih...thx Rosmeili

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo bella, maaf banget baru balas. Saya baru baca komentarnya :( ke lermoos cuma ada kereta api memang, tidak ada bis :)

      Hapus
  4. Mbak pergi bulan apa ya? Apakah masih ada salju di jerman di musim semi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo dahlia, saya pergi bulan februari. Hmm.. Kalau bulan maret kadang masih ada salju. Tapi mulai april akan sulit. Saya rasa mbak bs cek di google earth atau live camera utk cek perihal tsb :)

      Hapus
  5. kak, boleh minta alamat email ?
    ada yang mau saya tanyakan. makasih

    BalasHapus
  6. Salam kenal mba natalie, kalau dari munich, kira2 bisa one day trip ngga ya?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer