Pesta Ulang Tahunnya Bocah Jerman

Saya sempat mengira kalau pesta ulang tahun anak-anak akan sama di mana pun. Tapi ternyata, apa yang saya lihat di Jerman berbeda dengan di Indonesia.

Akhir minggu lalu, host family saya mengadakan pesta ulang tahun untuk anak pertamanya. Sebenarnya anak pertamanya baru berulang tahun pada bulan Desember. Tapi karena masalah teknis (bulan Desember sedang musim dingin dan sangat sulit untuk mengadakan pesta), pesta ulang tahun diadakan lebih dulu.

1. Tamu yang Diundang Tidak Lebih dari 10 Orang
Tamu yang diundang hanya teman-teman yang dianggap dekat atau yang sebelumnya pernah mengundang hadir ke pesta ulang tahun (semacam balas budi gitu). Lucunya, anak laki-laki ini cukup populer di kalangan para perempuan jadi dia sering diundang ke pestanya para gadis. Akhirnya, tamu undangan yang hadir pun didominasi oleh kaum hawa (6 orang perempuan dan hanya 3 orang laki-laki).

Selain tamu undangannya tidak terlalu banyak, RSVP untuk kehadiran pun dapat dibilang cukup ketat. Kalau di Indonesia, yang diundang cukup banyak dan misalnya tidak hadir kita tidak perlu memberi konfirmasi. Tapi di sini, (mungkin karena yang diundang juga hanya sedikit) kalau tamu undangan tidak bisa hadir harus segera memberi konfirmasi kepada pemberi undangan. Hal ini dibuktikan dengan sang ibu yang sibuk menelepon dan menerima telepon dari para tamu undangan perihal kehadiran mereka ke pesta ulang tahun anaknya.

2. Memiliki Tema yang Digarap dengan Cukup Serius
Hostmom saya juga sudah membicarakan mengenai tema pesta sejak lama. Karena sang anak sangat suka menonton film Peter Pan (yang musuhnya adalah seorang bajak laut atau pirate), maka tema dari pesta kali ini adalah Pirates Party. Sang ibu mempersiapkan tema ini dengan sangat matang. Dari mulai muffin Dr. Oatker dengan tema pirate, taplak meja captain Sharky, piring dan gelas plastik pirate, balon berwarna hitam dengan gambar tengkorak bajak laut, sampai penutup mata dan tato pirate yang akan diberikan kepada semua yang hadir.

Selain dekorasi dan peralatan yang serba bajak laut, tema pirate juga dipakai untuk konten acara. Agenda dari pesta ulang tahun ini bukan hanya makan atau menonton hiburan bersama. Selain makan, mereka juga akan mencari harta karun menggunakan peta. Di peta terdapat petunjuk arah untuk mencapai harta karun yang dimaksud. Meskipun membaca peta sebenarnya hanya formalitas (karena tujuan akhirnya adalah taman belakang rumah yang sangat dekat), anak-anak tetap merasa sangat senang bermain mencari harta karun seperti itu. Ayah dan ibu si anak pun ikut serta bersama para hadirin sehingga ada yang menjaga mereka.



3. Anak-anak Diberikan Kesempatan untuk Membuat Suatu Karya
Setelah harta karun ditemukan, masing-masing anak mendapatkan sebuah kotak kecil yang bentuknya menyerupai kotak harta karun bajak laut. Kotak tersebut masih polos dan belum berwarna. Para hadirin kemudian diminta untuk menghias kotak tersebut. Tidak tanggung-tanggung, hostmom dan hostdad sudah menyediakan cat dan kuas khusus untuk anak-anak yang katanya tidak berbahaya dan bisa dibilas dengan mudah jika terkena kulit. Anak-anak pun asik menghias kotak harta karun milik mereka masing-masing.

Setelah selesai menghias, masing-masing anak diberi coklat yang berbentuk uang logam juga beberapa merchandise ulang tahun. Anak-anak seakan mendapatkan harta karun sungguhan.




Acara diakhiri dengan makan malam (meskipun namanya makan malam, tapi acara makan ini diadakan pukul 16.30) dan berakhir pukul 17.00. Tidak ada orang tua yang terlambat menjemput anak-anaknya. Semua anak pulang dengan letih tapi senang. Waktu 3 jam ternyata sangat cukup untuk melakukan banyak hal bagi mereka.

Komentar

Postingan Populer