Pertanyaan dan Mitos seputar Aupair (di Jerman)
Mungkin banyak yang sudah pernah dengar tentang aupair dan mungkin banyak pertanyaan-pertanyaan berbau mitos yang muncul di kepala mengenai aupair. Untuk yang tertarik atau penasaran tentang aupair, saya mau berbagi sedikit apa yang sudah saya alami dan rasakan selama menjadi 4 bulan menjadi aupair di Jerman.
1. Jadi Aupair itu Ribet? Harus pakai agen supaya jelas dan aman?
Sama sekali enggak. Untuk menjadi aupair, kamu bisa pakai website yang sudah sangat terpercaya: aupair-world.net. Di sana, kamu bisa sign up, melengkapi profilmu, dan mulai mencari keluarga tamu. Mereka enggak sembarangan mengizinkan orang untuk membuat profil. Setelah membuat profil, biasanya mereka meminta kamu untuk mengirimkan foto paspor untuk menunjukkan bahwa kamu bukan junk profile. Setelah itu, kamu bisa menggunakan easy search supaya sistem bisa mem-filter keluarga-keluarga yang cocok dengan keinginan kamu (misalnya jumlah anak, umur anak, tempat tinggal, dan sebagainya). Website akan mengantarkan kamu ke beberapa keluarga yang sesuai dengan referensi kamu, kalau kamu tertarik, kamu bisa langsung apply ke keluarga tersebut. Mereka akan membalas permintaan kamu dengan jawaban positif atau negatif disertai dengan alasan. Kalau lanjut dan sama-sama cocok, biasanya akan dilanjutkan dengan janjian untuk video call di Skype. Di sini, menurut saya, adalah tahap yang paling penting karena kamu akan "bertatapan muka" dengan calon keluarga selama sekitar satu tahun kamu tinggal di Jerman. Di sini banyak yang harus diperhatikan supaya ketika tiba di Jerman tidak banyak kesalahpahaman, misalnya mengenai apakah keluarga tamu akan membayar biaya les bahasa kamu, apakah mereka akan membayarkan biaya transportasi selama kamu di Jerman (hal ini cukup penting karena biaya transportasi di Jerman cukup mahal dengan uang saku Aupair yang relatif sedikit), apakah mereka akan membiayai perjalanan kamu ke Jerman (normalnya tidak), dan yang cukup penting juga adalah mengenai tugasmu selama di Jerman, berapa banyak libur yang kamu dapatkan, dan sebagainya. Kalau di sesi ini sama-sama cocok, biasanya akan langsung lanjut ke pengurusan visa. Mereka akan kirim surat kontrak yang harus kamu bawa ke kedutaan besar Republik Jerman di Indonesia. Pada tahap ini, biasanya kamu sudah saling berkomunikasi lewat email atau Whatsapp, tidak lagi dengan message di aupair-world.net. Jangan lupa untuk menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga tamu supaya bisa lebih mengenal mereka sebelum tiba di Jerman.
Salah satu keuntungan kalau kamu menggunakan agen adalah setiap ada masalah kamu bisa mengadu ke agen kamu. Tapi secara garis besar, kalau pun memang ada masalah, kamu bisa mengganti keluarga tamu kamu tanpa agen karena Kantor Warga Negara Asing di Jerman bisa membantu kamu saat menghadapi masalah dengan keluarga tamu.
2. Jadi Aupair itu Jadi Pembantu?
Komentar miring macam ini masih sering didengar terutama di Indonesia yang warga negaranya masih meremehkan usaha pemberian jasa. Tugas utama aupair adalah membantu menjaga anak-anak dari keluarga tamu. Kalau beruntung, kamu bisa mendapatkan keluarga yang hanya menyuruhmu menjaga anak-anak. Kalau tidak, kamu akan diminta untuk membantu beberapa pekerjaan ringan. Menurut saya pribadi, pekerjaan ringan ini adalah pekerjaan yang tidak berat karena kalaupun kamu di rumah sendiri, pekerjaan ini harus kamu lakukan. Pekerjaan-pekerjaan ringan yang dimaksud kurang lebih vacuum cleaner (2 kali seminggu), membantu memasukkan piring ke mesin cuci piring, membantu memasukkan baju ke mesin cuci dan mesin pengering, membantu menyetrika baju anak-anak (ini pun biasanya tidak banyak karena keluarga Jerman memakai mesin pengering baju yang kalau selesai, baju-baju tidak terlalu lecek dan tidak perlu disetrika lagi). Menjadi Aupair adalah menjadi bagian dari keluarga tamu dan menurut saya, membantu pekerjaan-pekerjaan ringan tersebut adalah menjadi bagian dari keluarga karena bagaimana pun, host ibu kamu juga melakukannya. Beberapa Aupair diminta juga untuk memasak untuk anak-anak. Karena makanan bule gitu-gitu aja, kamu enggak harus masak yang ribet-ribet. Secara keseluruhan selama ini saya hanya harus merebus pasta, atau memotong buah, atau membuat sereal.
Aupair juga biasanya selalu diajak ke acara-acara keluarga seperti acara ulang tahun kerabat atau pun sekadar acara kumpul-kumpul. Anggota keluarga lain seperti tante, om, kakek, dan nenek juga biasanya memperlakukan kamu dengan hangat. Contohnya saya yang waktu ulang tahun dan natal kemarin mendapatkan hadiah tidak hanya dari keluarga tamu saya melainkan juga dari tante, kakek, dan nenek.
Seorang aupair juga harus belajar bahasa dan mengikuti kursus bahasa (tidak diwajibkan selama satu tahun penuh, tergantung dari keinginan kamu dan keluarga tamu kamu). Tentunya seorang pembantu tidak melakukan itu semua. Lagipula, uang saku yang kita dapat hanya 260 Euro per bulan. Gaji seorang pembantu di Jerman jauh lebih besar dari itu :D Jadi, jangan menganggap sekali-kali kalau diri kamu adalah pembantu (apalagi dengan persepsi pembantu seperti di Indonesia).
3. Jadi Aupair itu Gampang.
SAMA SEKALI ENGGAK. Jangan sekali-kali menyepelekan tugas kamu sebagai Aupair. "Ah, cuma jaga anak-anak". Di Jerman, orang tua sangat menjaga anak mereka. Mereka enggak sembarangan kasih kepercayaan orang asing untuk menjaga anak mereka. Mereka punya banyak peraturan untuk anak mereka. Mungkin kalau di Indonesia, anak-anak bisa melakukan apa yang mereka mau seperti nonton tv sepanjang waktu atau makan yang manis-manis kapan pun mereka mau. Di Jerman, anak-anak diberi aturan seperti hanya boleh nonton tv satu episode satu hari, bahkan ada juga keluarga yang hanya memberi izin anak mereka nonton tv seminggu sekali. Anak-anak di Jerman juga sangat aktif karena mereka jarang melakukan kegiatan pasif seperti nonton tv dan main game. Jadi jangan kaget kalau kamu harus banyak lari-lari dan bermain dengan mereka (ya, sekalian olahraga). Kamu juga disarankan untuk bisa berinisiatif mengenai kegiatan yang akan kamu lakukan dengan anak setiap hari karena anak-anak akan bosan dengan kegiatan yang itu-itu saja. Tapi jangan khawatir, biasanya anak-anak di Jerman punya mainan yang super banyak dan super beragam. Kamu akan selalu menemukan apa yang bisa dilakukan setiap hari. Di dekat rumah juga pasti ada Spielplatz alias tempat bermain yang disediakan pemerintah. Kamu bisa pergi ke luar rumah saat cuaca mendukung. Tantangan yang cukup berat memang di musim dingin karena cuaca di luar tidak mendukung jadi kamu harus diam di rumah sepanjang waktu.
4. Bisa jalan-jalan enggak?
Bisa banget! Jatah liburan Aupair di Jerman untuk satu tahun bekerja adalah 4 minggu atau lebih. Libur ini biasanya mengikuti liburan keluarga. Jadi saat keluarga berlibur ke suatu tempat, kamu juga mendapatkan libur. Beberapa keluarga juga mengajak aupair mereka untuk berlibur. Untungnya, liburan kamu gratis. Ruginya, destinasi liburan keluarga Jerman biasanya bukan lagi ke tempat-tempat mainstream yang ingin kita datangi. Sebagai orang Indonesia yang belum ke Eropa sih saya pengennya lihat Paris atau Amsterdam, tapi keluarga yang sudah tinggal lama di Jerman tidak akan tertarik untuk mengunjungi tempat-tempat turis semacam itu. Jadi, ya pilih sendiri lebih suka yang mana.
Selain itu, dalam satu minggu juga kamu diwajibkan punya waktu libur satu sampai dua hari. Kalau berencana mengadakan perjalanan yang lumayan jauh dari rumah, kamu bisa pergi dari hari Jumat malam dan baru pulang Minggu malam. Disesuaikan lagi dengan waktu kerja kamu minggu itu. Pokoknya tenang aja, jalan-jalan bisa diatur selama kamu pintar mengatur waktu dan uang. Hehe.
5. Jadi Aupair itu Batu Loncatan untuk Tinggal di Jerman?
Hmm... Ya bisa jadi sih. Kembali ke tujuan awal kamu untuk Aupair itu apa. Memang kebanyakan aupair tidak berniat langsung pulang. Biasanya mereka melanjutkan bekerja (biasanya sebagai pekerja sosial atau FSJ) atau kuliah di Eropa. Untuk yang punya biaya sendiri, lanjut kuliah di Eropa bukan perkara susah. Kamu bisa menggunakan kesempatan aupair untuk belajar bahasa, apply universitas, dan adaptasi mengenai segala sesuatu di Jerman sampai akhirnya mulai kuliah. Biaya kuliah di Jerman juga tidak mahal (sekitar 200 Euro per semester). Biaya hidup juga bisa dicari dengan melakukan pekerjaan sambilan seperti di restoran atau toko karena gaji yang diberikan lumayan. Yang jadi masalah adalah kita harus punya 8090 Euro sebagai jaminan saat apply visa belajar. Uang ini hanya perlu ditunjukkan untuk menjamin bahwa kita enggak akan jadi "gembel" selama di Jerman. Kalau beruntung, bisa dapat keluarga tamu yang bersedia menjadi penjamin kita. Tapi, kalau keluarga tamu kamu berniat untuk punya aupair lagi setelah kamu, hal itu sudah dipastikan menjadi tidak mungkin karena satu keluarga hanya bisa menjamin satu orang. Dengan adanya aupair lain setelah kamu, mereka tidak bisa menjamin kamu juga.
Untuk apply pekerjaan di Jerman juga tidak mudah (biarpun pekerjaan yang terlihat "sepele" seperti waiter atau shopkeeper. Kamu membutuhkan kemampuan dan bahasa yang mencukupi. Di Jerman, tidak ada pekerjaan yang rendah. Dengan pekerjaan seperti itu kamu bisa hidup sangat layak, mengendarai mobil mewah, dan berlibur ke luar negeri setiap ada kesempatan. Tapi tugasnya juga tidak mudah. Misalnya saja satu orang waiter di suatu restoran bisa mengerjakan beberapa pekerjaan seperti kasir, menyediakan makanan, mengantar makanan, dan membersihkan restoran sekaligus. Tidak seperti di Indonesia yang biasanya satu orang hanya menangani satu pekerjaan saja.
Saran saya sebaiknya banyak-banyak survey mengenai keinginan kamu setelah aupair dan kamu bisa juga mendiskusikannya dengan keluarga tamu-mu di pertengahan kamu tinggal di sana. Biasanya keluarga tamu tidak keberatan untuk membantu para aupair dalam rencana mereka setelah selesai menjadi aupair.
Jadi...
Jadi intinya jadi aupair itu susah-susah gampang. Susah karena semuanya baru. Orang baru, bahasa baru, budaya baru. Jangan anggap kamu datang ke Jerman untuk berlibur karena dengan ekspektasi seperti itu kamu akan tertekan dengan tugas-tugas yang diberikan kepada kamu, Di bulan-bulan pertama sebaiknya fokus dengan pendekatan dengan anak-anak dan keluarga tamu. Ke depannya, saat kamu sudah akrab dan terbiasa dengan semuanya, kamu bahkan enggak akan sadar kalau waktu berlalu sangat cepat. Ada harga ada barang. Lakukan yang terbaik untuk keluarga tamu kamu dan dengan sendirinya semua yang baik-baik pasti datang ke kita ;)
Kalau ada pertanyaan lebih lanjut, boleh banget ditanya di comment atau email langsung. Dengan senang hati saya akan bantu menjawab selama saya tahu jawabannya :)
Viele Grusse aus Deutschland!
1. Jadi Aupair itu Ribet? Harus pakai agen supaya jelas dan aman?
Sama sekali enggak. Untuk menjadi aupair, kamu bisa pakai website yang sudah sangat terpercaya: aupair-world.net. Di sana, kamu bisa sign up, melengkapi profilmu, dan mulai mencari keluarga tamu. Mereka enggak sembarangan mengizinkan orang untuk membuat profil. Setelah membuat profil, biasanya mereka meminta kamu untuk mengirimkan foto paspor untuk menunjukkan bahwa kamu bukan junk profile. Setelah itu, kamu bisa menggunakan easy search supaya sistem bisa mem-filter keluarga-keluarga yang cocok dengan keinginan kamu (misalnya jumlah anak, umur anak, tempat tinggal, dan sebagainya). Website akan mengantarkan kamu ke beberapa keluarga yang sesuai dengan referensi kamu, kalau kamu tertarik, kamu bisa langsung apply ke keluarga tersebut. Mereka akan membalas permintaan kamu dengan jawaban positif atau negatif disertai dengan alasan. Kalau lanjut dan sama-sama cocok, biasanya akan dilanjutkan dengan janjian untuk video call di Skype. Di sini, menurut saya, adalah tahap yang paling penting karena kamu akan "bertatapan muka" dengan calon keluarga selama sekitar satu tahun kamu tinggal di Jerman. Di sini banyak yang harus diperhatikan supaya ketika tiba di Jerman tidak banyak kesalahpahaman, misalnya mengenai apakah keluarga tamu akan membayar biaya les bahasa kamu, apakah mereka akan membayarkan biaya transportasi selama kamu di Jerman (hal ini cukup penting karena biaya transportasi di Jerman cukup mahal dengan uang saku Aupair yang relatif sedikit), apakah mereka akan membiayai perjalanan kamu ke Jerman (normalnya tidak), dan yang cukup penting juga adalah mengenai tugasmu selama di Jerman, berapa banyak libur yang kamu dapatkan, dan sebagainya. Kalau di sesi ini sama-sama cocok, biasanya akan langsung lanjut ke pengurusan visa. Mereka akan kirim surat kontrak yang harus kamu bawa ke kedutaan besar Republik Jerman di Indonesia. Pada tahap ini, biasanya kamu sudah saling berkomunikasi lewat email atau Whatsapp, tidak lagi dengan message di aupair-world.net. Jangan lupa untuk menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga tamu supaya bisa lebih mengenal mereka sebelum tiba di Jerman.
Salah satu keuntungan kalau kamu menggunakan agen adalah setiap ada masalah kamu bisa mengadu ke agen kamu. Tapi secara garis besar, kalau pun memang ada masalah, kamu bisa mengganti keluarga tamu kamu tanpa agen karena Kantor Warga Negara Asing di Jerman bisa membantu kamu saat menghadapi masalah dengan keluarga tamu.
2. Jadi Aupair itu Jadi Pembantu?
Komentar miring macam ini masih sering didengar terutama di Indonesia yang warga negaranya masih meremehkan usaha pemberian jasa. Tugas utama aupair adalah membantu menjaga anak-anak dari keluarga tamu. Kalau beruntung, kamu bisa mendapatkan keluarga yang hanya menyuruhmu menjaga anak-anak. Kalau tidak, kamu akan diminta untuk membantu beberapa pekerjaan ringan. Menurut saya pribadi, pekerjaan ringan ini adalah pekerjaan yang tidak berat karena kalaupun kamu di rumah sendiri, pekerjaan ini harus kamu lakukan. Pekerjaan-pekerjaan ringan yang dimaksud kurang lebih vacuum cleaner (2 kali seminggu), membantu memasukkan piring ke mesin cuci piring, membantu memasukkan baju ke mesin cuci dan mesin pengering, membantu menyetrika baju anak-anak (ini pun biasanya tidak banyak karena keluarga Jerman memakai mesin pengering baju yang kalau selesai, baju-baju tidak terlalu lecek dan tidak perlu disetrika lagi). Menjadi Aupair adalah menjadi bagian dari keluarga tamu dan menurut saya, membantu pekerjaan-pekerjaan ringan tersebut adalah menjadi bagian dari keluarga karena bagaimana pun, host ibu kamu juga melakukannya. Beberapa Aupair diminta juga untuk memasak untuk anak-anak. Karena makanan bule gitu-gitu aja, kamu enggak harus masak yang ribet-ribet. Secara keseluruhan selama ini saya hanya harus merebus pasta, atau memotong buah, atau membuat sereal.
Aupair juga biasanya selalu diajak ke acara-acara keluarga seperti acara ulang tahun kerabat atau pun sekadar acara kumpul-kumpul. Anggota keluarga lain seperti tante, om, kakek, dan nenek juga biasanya memperlakukan kamu dengan hangat. Contohnya saya yang waktu ulang tahun dan natal kemarin mendapatkan hadiah tidak hanya dari keluarga tamu saya melainkan juga dari tante, kakek, dan nenek.
Seorang aupair juga harus belajar bahasa dan mengikuti kursus bahasa (tidak diwajibkan selama satu tahun penuh, tergantung dari keinginan kamu dan keluarga tamu kamu). Tentunya seorang pembantu tidak melakukan itu semua. Lagipula, uang saku yang kita dapat hanya 260 Euro per bulan. Gaji seorang pembantu di Jerman jauh lebih besar dari itu :D Jadi, jangan menganggap sekali-kali kalau diri kamu adalah pembantu (apalagi dengan persepsi pembantu seperti di Indonesia).
3. Jadi Aupair itu Gampang.
SAMA SEKALI ENGGAK. Jangan sekali-kali menyepelekan tugas kamu sebagai Aupair. "Ah, cuma jaga anak-anak". Di Jerman, orang tua sangat menjaga anak mereka. Mereka enggak sembarangan kasih kepercayaan orang asing untuk menjaga anak mereka. Mereka punya banyak peraturan untuk anak mereka. Mungkin kalau di Indonesia, anak-anak bisa melakukan apa yang mereka mau seperti nonton tv sepanjang waktu atau makan yang manis-manis kapan pun mereka mau. Di Jerman, anak-anak diberi aturan seperti hanya boleh nonton tv satu episode satu hari, bahkan ada juga keluarga yang hanya memberi izin anak mereka nonton tv seminggu sekali. Anak-anak di Jerman juga sangat aktif karena mereka jarang melakukan kegiatan pasif seperti nonton tv dan main game. Jadi jangan kaget kalau kamu harus banyak lari-lari dan bermain dengan mereka (ya, sekalian olahraga). Kamu juga disarankan untuk bisa berinisiatif mengenai kegiatan yang akan kamu lakukan dengan anak setiap hari karena anak-anak akan bosan dengan kegiatan yang itu-itu saja. Tapi jangan khawatir, biasanya anak-anak di Jerman punya mainan yang super banyak dan super beragam. Kamu akan selalu menemukan apa yang bisa dilakukan setiap hari. Di dekat rumah juga pasti ada Spielplatz alias tempat bermain yang disediakan pemerintah. Kamu bisa pergi ke luar rumah saat cuaca mendukung. Tantangan yang cukup berat memang di musim dingin karena cuaca di luar tidak mendukung jadi kamu harus diam di rumah sepanjang waktu.
4. Bisa jalan-jalan enggak?
Bisa banget! Jatah liburan Aupair di Jerman untuk satu tahun bekerja adalah 4 minggu atau lebih. Libur ini biasanya mengikuti liburan keluarga. Jadi saat keluarga berlibur ke suatu tempat, kamu juga mendapatkan libur. Beberapa keluarga juga mengajak aupair mereka untuk berlibur. Untungnya, liburan kamu gratis. Ruginya, destinasi liburan keluarga Jerman biasanya bukan lagi ke tempat-tempat mainstream yang ingin kita datangi. Sebagai orang Indonesia yang belum ke Eropa sih saya pengennya lihat Paris atau Amsterdam, tapi keluarga yang sudah tinggal lama di Jerman tidak akan tertarik untuk mengunjungi tempat-tempat turis semacam itu. Jadi, ya pilih sendiri lebih suka yang mana.
Selain itu, dalam satu minggu juga kamu diwajibkan punya waktu libur satu sampai dua hari. Kalau berencana mengadakan perjalanan yang lumayan jauh dari rumah, kamu bisa pergi dari hari Jumat malam dan baru pulang Minggu malam. Disesuaikan lagi dengan waktu kerja kamu minggu itu. Pokoknya tenang aja, jalan-jalan bisa diatur selama kamu pintar mengatur waktu dan uang. Hehe.
5. Jadi Aupair itu Batu Loncatan untuk Tinggal di Jerman?
Hmm... Ya bisa jadi sih. Kembali ke tujuan awal kamu untuk Aupair itu apa. Memang kebanyakan aupair tidak berniat langsung pulang. Biasanya mereka melanjutkan bekerja (biasanya sebagai pekerja sosial atau FSJ) atau kuliah di Eropa. Untuk yang punya biaya sendiri, lanjut kuliah di Eropa bukan perkara susah. Kamu bisa menggunakan kesempatan aupair untuk belajar bahasa, apply universitas, dan adaptasi mengenai segala sesuatu di Jerman sampai akhirnya mulai kuliah. Biaya kuliah di Jerman juga tidak mahal (sekitar 200 Euro per semester). Biaya hidup juga bisa dicari dengan melakukan pekerjaan sambilan seperti di restoran atau toko karena gaji yang diberikan lumayan. Yang jadi masalah adalah kita harus punya 8090 Euro sebagai jaminan saat apply visa belajar. Uang ini hanya perlu ditunjukkan untuk menjamin bahwa kita enggak akan jadi "gembel" selama di Jerman. Kalau beruntung, bisa dapat keluarga tamu yang bersedia menjadi penjamin kita. Tapi, kalau keluarga tamu kamu berniat untuk punya aupair lagi setelah kamu, hal itu sudah dipastikan menjadi tidak mungkin karena satu keluarga hanya bisa menjamin satu orang. Dengan adanya aupair lain setelah kamu, mereka tidak bisa menjamin kamu juga.
Untuk apply pekerjaan di Jerman juga tidak mudah (biarpun pekerjaan yang terlihat "sepele" seperti waiter atau shopkeeper. Kamu membutuhkan kemampuan dan bahasa yang mencukupi. Di Jerman, tidak ada pekerjaan yang rendah. Dengan pekerjaan seperti itu kamu bisa hidup sangat layak, mengendarai mobil mewah, dan berlibur ke luar negeri setiap ada kesempatan. Tapi tugasnya juga tidak mudah. Misalnya saja satu orang waiter di suatu restoran bisa mengerjakan beberapa pekerjaan seperti kasir, menyediakan makanan, mengantar makanan, dan membersihkan restoran sekaligus. Tidak seperti di Indonesia yang biasanya satu orang hanya menangani satu pekerjaan saja.
Saran saya sebaiknya banyak-banyak survey mengenai keinginan kamu setelah aupair dan kamu bisa juga mendiskusikannya dengan keluarga tamu-mu di pertengahan kamu tinggal di sana. Biasanya keluarga tamu tidak keberatan untuk membantu para aupair dalam rencana mereka setelah selesai menjadi aupair.
Jadi...
Jadi intinya jadi aupair itu susah-susah gampang. Susah karena semuanya baru. Orang baru, bahasa baru, budaya baru. Jangan anggap kamu datang ke Jerman untuk berlibur karena dengan ekspektasi seperti itu kamu akan tertekan dengan tugas-tugas yang diberikan kepada kamu, Di bulan-bulan pertama sebaiknya fokus dengan pendekatan dengan anak-anak dan keluarga tamu. Ke depannya, saat kamu sudah akrab dan terbiasa dengan semuanya, kamu bahkan enggak akan sadar kalau waktu berlalu sangat cepat. Ada harga ada barang. Lakukan yang terbaik untuk keluarga tamu kamu dan dengan sendirinya semua yang baik-baik pasti datang ke kita ;)
Kalau ada pertanyaan lebih lanjut, boleh banget ditanya di comment atau email langsung. Dengan senang hati saya akan bantu menjawab selama saya tahu jawabannya :)
Viele Grusse aus Deutschland!
Salam kenal mab..
BalasHapusmasih jadi aupair kah mba?
mba cari sendiri GF nya atau lewat agen?
terima kasih
Halo Rahma!
HapusSaya masih jadi aupair di Jerman sekarang. Baru 5 bulan dari total setahun di sini. Saya cari keluarga sendiri dan urus semuanya sendiri :-)
Hello salam kenal aku mau tanya jadi aupar itu bisa di selingi dengan kerja part time yang lainnya atau tidak ?
BalasHapushalo rini. kalo sesuai aturan, jadi aupair tidak bisa diselingi dengan kerja part time. tapi ada beberapa aupair yang bandel kerja part time. saya sendiri tidak berani ambil risiko :D
Hapushalo rini. kalo sesuai aturan, jadi aupair tidak bisa diselingi dengan kerja part time. tapi ada beberapa aupair yang bandel kerja part time. saya sendiri tidak berani ambil risiko :D
BalasHapusHalo mba, maaf mau tanya.. mengenai biaya pemberangkatan dan urus2 segala sesuatunya itu kisaran berapa yaa mba?
BalasHapusSaya masih awam ttg aupair, awalnya sih saya berkeinginan untuk lanjut sekolah di Jerman dg cara beasiswa, tp ternyata kalau untuk sekolah disana itu minimal B1, sedangkan saya skrg jg masih belajar di A1,hehe
Mohon bantuan nya mba.. trima kasih :)
Untuk appy visa sekitar 1 juta, untuk tiket berangkat sekitar 5 juta, untuk tes A1 di goethe sekitar 800.000. Sekitar segitu sih biaya yg saya keluarkan. Semoga bantu ya :)
HapusHalo mba, kalau mau apply diri kekeluarga tamu, apa yg harus kita katakan untuk pertama kali?
BalasHapusHalo Anggit. Maaf tapi aku kurang paham pertanyaan kamu. Kalau di Aupair World sih kalau udah sama-sama tertarik satu sama lain langsung janjian skype aja untuk interview. Isi percakapannya ya biarkan mengalir. Kamu tanya tugas kamu nanti gimana, masalah tempat les, masalah kendaraan umum, dan sebagainya. Mereka biasanya tanya motivasi kita. Kira-kira gitu. Semoga bantu ya.
HapusHallo mbak Nathalie, seneng banget bisa nemu tulisan mbak ini karena saya juga punya niat mengikuti program au pair di jerman.
BalasHapussaya mau nanya nih mbak, setelah masa au pair mbak selesai, mbak niatnya mau balik k indo ato tinggal di sana (jadi aupair lagi, kuiah, dll) ??
makasih sebelumnya mbak nathalie :)
halo, sabtu ini saya berangkat dari jerman ke austria. saya extend satu tahun lagi sebagai aupair di austria.
Hapushttp://nathaliezileta.blogspot.de/2014/08/mau-ngapain-setelah-satu-tahun-aupair.html
Halo kak.. Mau tanya apa kalo jd au pair tanpa agen berarti tdk ada yg bs menjamin keamanan au pair dsana? Kakak ada kenalan au pair di belanda yg berangkat tnpa agen?
BalasHapusThanks kak :)
halo ky,
Hapusmasalah keamanan, saya selalu menggunakan feeling saat kita berkenalan dengan keluarga tamu. risiko selalu ada. kalau kamu takut dengan keluarga tamu, mereka seharusnya lebih takut lagi memasukkan orang asing ke dalam rumah mereka untuk menjaga anak mereka. definisi keamanan di sini maksudnya apa? karena sejauh ini tidak ada modus apa-apa dari keluarga tamu untuk mencelakakan aupair-nya. saya ada kenalan yang aupair ke belanda tanpa agen tahun lalu, tapi dia sudah pulang ke indonesia dan sekarang menurut dia sudah banyak peraturan baru untuk aupair ke belanda. lebih jelasnya coba lihat di website aupair world aja, informasi mereka selalu up to date kok. semoga sukses ya.
Maksud ku keamanan yg seperti perlindungan kalo ada pelanggaran kontrak kerja yg sudah tertulis...misalnya seperti hak au pair tidak di penuhi, waktu kerja yg melebihi batas dsb yg dimana tidak sesuai dg peraturan yg sudah tertulis di surat kontrak kerja.. Kalau tanpa agen apa ada yg melindungi atau membantu au pair kak?
Hapuspengalaman teman selama ini semua urus sendiri, cari hostfam sendiri untuk ganti atau pulang. makanya kalau cari hostfamily harus benar-benar teliti.
HapusHalo kak, mau tanya nih. Kalo udah deal berangkat kan kita juga harus nyiapin personal equipment kayak baju, dll. Misal kita berangkatnya oas musim dingin kan berarti harus beli baju-baju dan jaket-jaket tebel, terus sepatu juga. Nah total keseluruhan uang yang harus kita siapin mulai test A1, apply visa, tiket sampe beli personal equipment itu kira-kira berapa? Thanks :)
BalasHapuswah beda-beda ya tergantung. kalau tes A1 terakhir saya tes harganya 850.000, apply visa 40 euro, tiket 6 juta rupiah, kalau winter jacket saya beli di pasar loak jadi dapat cukup murah. semoga membantu ya.
HapusHallo Mbak
BalasHapusKalau buat cowo bisa gak jdi aupair
Hallo Mbak
BalasHapusKalau buat cowo bisa gak jdi aupair
Bisa dong :)
Hapushallo mba untuk taschengeld aupair di austria brp ya perbulan?
BalasHapusCek di aupair-world.net deh ^^
HapusTahun ini Taschengeld Aupair Austria 405,95 euro
Makasih Mbak telah di jawab. Apakah saya boleh minta emailnya. Saya ingin bertanya lebih banyak?
BalasHapusThanks
Makasih Mbak telah di jawab. Apakah saya boleh minta emailnya. Saya ingin bertanya lebih banyak?
BalasHapusThanks
Halo Mba Natalie, Terima kasih atas postingannya
BalasHapusApakah mba punya kenalan Au Pair Jerman berkerudung yang berangkat tanpa agen? Terima Kasih banyak sebelumnya mba :)
hai mbak, saya mau tanya dong, mbak dapat tiket murah itu melalui agen khusus atau melalui aplikasi yang biasa digunakan orang-orang. saya juga dalam waktu dekat akan ke sana dan lagi nyari tiket murah. terima kasih.
BalasHapusmbak aku daftar di aupairworld udah ada poitive reply terus aku harus reply apa lagi buat si hsot fam nya?
BalasHapus